Kamis, 14 Juli 2011

SIAPAKAH LUCIFER SEBENARNYA?


 
Sudah menjadi lazim orang menyebutnya "Lucifer" bila bicara tentang Iblis.
Hal itu bermula dari terjemahan King James tentang "Bintang Timur" dengan menyebutnya "Lucifer" dalam Jes.1412. Perhatikan bahwa hanya terjemahan King James yang memakai nama “Lucifer”, yang tidak terdapat dalam terjemahan bahsa-bahasa lain; juga terjemahan bahasa Inggris New International Version (NIV), dan  American Standard Version (ASV), menyebutnya “morning star”.
Seperti kita ketahui, yang disebut “Bintang Timur”, “Bintang Fajar” atau “Bintang Kejora” itu ialah planet Venus yang terang benderang di waktu fajar. Karena terang benderangnya itu, maka kepada Venus diberi julukan “Lucifer” yang dalam bahasa Latin  berarti “Penyandang/Pembawa terang” (dari lux = trang dan fero = membawa).
Bahwa kemudian nama “Lucifer” diberi kepada Iblis, didasarkan atas suatu interpretasi terhadap Yes.14:12-15, yang menga-takan bahwa yang dimaksudkan ialah “Iblis”. Padahal Yes.14:4-21 sebenarnya merupakan suatu syair atau nyanyian atas kejatuhan monarkhi Babil, yang dalam kesombongannya menggambarkan diri sebagai “Bintang terang” dari Timur.
Di dalam Alkitab kerajaan dan raja Babil merupakan symbol dari kuasa kegelapan, yang juga dimanifestasikan oleh para penguasa lalim yang lain, baik di masa lalu maupun masa kini. Tetapi untuk mengatakan bahwa dia adalah atau identik dengan Iblis, menurut kebanyakan pakar theologia merupakan suatu interpre-tasi yang berlebihan dan keliru. Memang dapat dikatakan bahwa kuasa Iblis ada di balik suatu penguasa lalim seperti raja Babel, Nero, Hitler, Stalin dan lain-lain.
Mungkin oleh karena bahasa Inggris telah menjadi “bahasa Internasional”, sedangkan para utusan Injil dari Inggris dan Amerika memakai terjemahan King James, ditambah dengan interpretasi (yang keliru) seperti disebut di atas, maka terbentuklah tradisi memberi nama “Lucifer” kepada Iblis.
Perlu kita perhatikan satu hal lagi. Mengingat bahwa “Lucifer” berarti “penyandang terang”, maka sama sekali tidak masuk akal memberi nama itu kepada Iblis, sebab mana mungkin Raja Kegelapan itu disebut "Penyandang Terang"???
Oleh karena itu maka interpretasi itu sudah tidak ditemukan lagi dalam exegesis para pakar masakini.
Jadi, tidaklah pada tempatnya untuk menamakan Iblis itu "Lucifer", karena nama itu merupakan suatu julukan  kepada "Morning Star" dan hanya dipakai dalam satu terjemahan Inggris, yaitu King James....Sedangkan terjemahan dan versi lainnya tidak memakai "Lucifer" melainkan tetap menyebutnya "Morning Star" (Bintang Fajar). Terjemahan baru Indonesia menyebutnya "Bintang Timur", sedangkan terjemahan lama "Bintang Kejora".

Sekarang kita memperhatikan suatu hal yang menarik. Seperti dikatakan di atas, "Lucifer" (penyandang terang) adalah julukan untuk Bintang Fajar (Bintang Timur – Morning Star).
Kalau kita membuka kitab Wahyu 22:16 kita membaca Tuhan Yesus sendiri berkata: "Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, Bintang Timur  yang gemilang". Yang dalam Alkitab bahasa Indonesia disebut “Bintang Timur” dalam bahasa Inggris NIV disebut "Morning Star", dan bahasa Belanda "Morgen Ster", yang kedua-duanya berarti "Bintang Fajar", sama dengan yang disebut dalam Yes.14:12 versi NIV...!
Kalau hal mengidentikkan Bintang Fajar atau "Lucifer" itu dengan Iblis dalam Yes.14:12 hanya didasarkan atas suatu interpretasi yang berlebihan atau alegori, sedangkan dalam Wahyu 22:16 Yesus sendiri menyebut Diri-Nya "Bintang Fajar", maka apabila "Lucifer" adalah nama bahasa Latin untuk Bintang Fajar, maka Lucifer yang sebenarnya adalah  Tuhan Yesus....!
Memang, Tuhan Yesus adalah "Penyandang Terang", yang sebenarnya, karena “dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (Yoh.1:4), bahkan Ia sendiri telah mengatakan "Akulah Terang dunia" (Yoh.8:12; 9:5) dan “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan (Yoh.12:46).

  XXXWXXX               
                                                           
Sumber:                                                                  Oleh:                         
1. International Standard                                   Fred Thomas                                                                                                
    Bible Encyclopedia                                                                
2. Eerdman’s “The Pulpit
    Commentary”                                                                                                          








Sudah menjadi lazim orang menyebutnya "Lucifer" bila bicara tentang Iblis.
Hal itu bermula dari terjemahan King James tentang "Bintang Timur" dengan menyebutnya "Lucifer" dalam Jes.1412. Perhatikan bahwa hanya terjemahan King James yang memakai nama “Lucifer”, yang tidak terdapat dalam terjemahan bahsa-bahasa lain; juga terjemahan bahasa Inggris New International Version (NIV), dan  American Standard Version (ASV), menyebutnya “morning star”.
Seperti kita ketahui, yang disebut “Bintang Timur”, “Bintang Fajar” atau “Bintang Kejora” itu ialah planet Venus yang terang benderang di waktu fajar. Karena terang benderangnya itu, maka kepada Venus diberi julukan “Lucifer” yang dalam bahasa Latin  berarti “Penyandang/Pembawa terang” (dari lux = trang dan fero = membawa).
Bahwa kemudian nama “Lucifer” diberi kepada Iblis, didasarkan atas suatu interpretasi terhadap Yes.14:12-15, yang menga-takan bahwa yang dimaksudkan ialah “Iblis”. Padahal Yes.14:4-21 sebenarnya merupakan suatu syair atau nyanyian atas kejatuhan monarkhi Babil, yang dalam kesombongannya menggambarkan diri sebagai “Bintang terang” dari Timur.
Di dalam Alkitab kerajaan dan raja Babil merupakan symbol dari kuasa kegelapan, yang juga dimanifestasikan oleh para penguasa lalim yang lain, baik di masa lalu maupun masa kini. Tetapi untuk mengatakan bahwa dia adalah atau identik dengan Iblis, menurut kebanyakan pakar theologia merupakan suatu interpre-tasi yang berlebihan dan keliru. Memang dapat dikatakan bahwa kuasa Iblis ada di balik suatu penguasa lalim seperti raja Babel, Nero, Hitler, Stalin dan lain-lain.
Mungkin oleh karena bahasa Inggris telah menjadi “bahasa Internasional”, sedangkan para utusan Injil dari Inggris dan Amerika memakai terjemahan King James, ditambah dengan interpretasi (yang keliru) seperti disebut di atas, maka terbentuklah tradisi memberi nama “Lucifer” kepada Iblis.
Perlu kita perhatikan satu hal lagi. Mengingat bahwa “Lucifer” berarti “penyandang terang”, maka sama sekali tidak masuk akal memberi nama itu kepada Iblis, sebab mana mungkin Raja Kegelapan itu disebut "Penyandang Terang"???
Oleh karena itu maka interpretasi itu sudah tidak ditemukan lagi dalam exegesis para pakar masakini.
Jadi, tidaklah pada tempatnya untuk menamakan Iblis itu "Lucifer", karena nama itu merupakan suatu julukan  kepada "Morning Star" dan hanya dipakai dalam satu terjemahan Inggris, yaitu King James....Sedangkan terjemahan dan versi lainnya tidak memakai "Lucifer" melainkan tetap menyebutnya "Morning Star" (Bintang Fajar). Terjemahan baru Indonesia menyebutnya "Bintang Timur", sedangkan terjemahan lama "Bintang Kejora".

Sekarang kita memperhatikan suatu hal yang menarik. Seperti dikatakan di atas, "Lucifer" (penyandang terang) adalah julukan untuk Bintang Fajar (Bintang Timur – Morning Star).
Kalau kita membuka kitab Wahyu 22:16 kita membaca Tuhan Yesus sendiri berkata: "Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, Bintang Timur  yang gemilang". Yang dalam Alkitab bahasa Indonesia disebut “Bintang Timur” dalam bahasa Inggris NIV disebut "Morning Star", dan bahasa Belanda "Morgen Ster", yang kedua-duanya berarti "Bintang Fajar", sama dengan yang disebut dalam Yes.14:12 versi NIV...!
Kalau hal mengidentikkan Bintang Fajar atau "Lucifer" itu dengan Iblis dalam Yes.14:12 hanya didasarkan atas suatu interpretasi yang berlebihan atau alegori, sedangkan dalam Wahyu 22:16 Yesus sendiri menyebut Diri-Nya "Bintang Fajar", maka apabila "Lucifer" adalah nama bahasa Latin untuk Bintang Fajar, maka Lucifer yang sebenarnya adalah  Tuhan Yesus....!
Memang, Tuhan Yesus adalah "Penyandang Terang", yang sebenarnya, karena “dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (Yoh.1:4), bahkan Ia sendiri telah mengatakan "Akulah Terang dunia" (Yoh.8:12; 9:5) dan “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan (Yoh.12:46).

              
                                                           
Sumber:                                                                  Oleh:                         
1. International Standard                                   Fred Thomas                                                                                                
    Bible Encyclopedia                                                                
2. Eerdman’s “The Pulpit
    Commentary”                                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar